Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Sang Pedagang Pencari Upah yang menuntut HAM

Suara tangisan semakin menderu, jeritan teriakan suara bergerumuh tak kunjung padam dari kicauan sang pedagang itulah sehari-hari yang dilakukan oleh orang yang ingin Hak Asasi Manusia nya di perhatikan Mungkin tepatnya kejadian itu terjadi sudah 2 tahun yang lalu, tapi hingga saat ini masalah itu tak kunjung redam, bahkan bisa dikatakan semakin menjadi saja permasalahan tersebut orang-orang yang dulu dikira berbaik hati, ternyata bermuka topeng palsu, tak khayal tingkah lakunya seperti musuh dalam selimut sungguh tragis hal. ini, Memilukan Kejadian bermula dari sebuah Pasar yang berada di salah satu Kelurahan di Yogyakarta, awalnya dari Pemerintah Desa  akan mengadakan perbaikan pasar dan mengajak kepada para Pedagang untuk merelokasi dagangannya. Pemerintah akan membangun pasar itu kembali. Memang hal ini, langkah yang bagus bagi suatu Pemerintahan, namun belum tentu bagi para pedagang yang saban hari berjualan disitu. Dalam hal ini, ternyata Pemerintah Desa tak mau ambil

indahnya berbagi

Ilmu tanpa diamalkan apalah gunanya,, sama saja kita hanya dapat menerima semua asupan gizi tanpa memberi kepada orang lain,, membuat pikiran hanya terbuang sia-sia saja Ilmu yang kita ketahui, kita pelajari belum tentu orang lain tahu, Ilmu bermanfaat yang diamalkan, bukan saja mendatangkan pahala bagi pelakunya, tapi juga mengalir kepada orang-orang yang dahulu memberikannya, meskipun dia sudah meninggal dunia. Sebaliknya, bila ilmu itu sesat dan atau digunakan untuk bermaksiat, maka selama ilmu itu digunakan, selama itu pula orang yang mengajarkan akan ikut menanggung dosanya. Nauzubillah! eitsss, tapi Jangan sampe dah kita mengajarkan ilmu yang sesat ia, Remember it. Dalam Islam aja dah diajarin koq,, Mari kita berhati-hati dalam mencari dan berbagi ilmu ataupun informasi. Bisa jadi pengetahuan yang kita berikan bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan sesat, tapi sekiranya kita berikan kepada orang yang tak bisa menjaga diri dari maksiat, maka jangan sekali-kali ki