Langsung ke konten utama

kisah inspiratif tentang keluarga

Tidak banyak perempuan yang mampu mengelola dengan baik, antara tugasnya di rumah (sebagai seorang istri dan seorang ibu) dengan tugasnya di ruang publik. Kemampuan mengelola itu didukung oleh orang-orang yang berada di belakang perempuan berprestasi. Salah satu contoh berikut terlukis cermin sosok (Almh) Ummi Yoyoh Yusroh, seorang perempuan yang dikaruniai 13 anak, dalam aktivitasnya bersama keluarga dan aktivitas dakwahnya di masyarakat. Bak mutiara, kisah Ummi ini sangat berharga untuk diteladani. Berikut ini adalah salah satu kisah potret Ummi Yoyoh Yusroh sebagai juru bicara keluarga.

Juru Bicara Keluarga

Ummi dan Abi mempunyai strategi tersendiri dalam menanggulangi “gejolak” dari keluarga masing-masing. Ummi menjadi juru bicara abi terhadap keluarga Ummi dan Abi menjadi jurubicara Ummi untuk keluarga Abi. Alhamdulillah strategi ini efektif meredam konflik yang bisa timbul.
Suatu saat Ibunda Ummi protes kepada Abi, “Bud, kalau punya duit beli perabot dong. Masak rumah kagak ada kursi buat tamu? Kagak ada ini itu.”
Abi hanya mengiyakan dan berkata, ”Iya Mak,insya Alloh mak.” Hanya itu jawaban Abi setiap kali ibunda Ummi datang ke rumah.
Ummi yang tahu kesulitan Abi pun maju menghadap ibundanya. Ummi berkata, ”Mak pingin punya anak masuk surga, kan? Mak inget enggak waktu kecil kan saya enggak boleh bantuin Mak di dapur. Saya malah Mak suruh ngaji supaya jadi anak shalehah, terus bisa doain orang tua masuk surga. Harapan Mak, masih kayak gitu khan?”
”Iya dong,” jawab ibunda Ummi.
”Kalau begitu , gini Mak. Mak jangan ajarin saya durhaka sama suami?” bujuk Ummi.
”Emangnya kenape?” tanya Emak.
Budi itu kan masih kuliah. Jadi, uangnya itu untuk beli buku pelajaran, bayar fotocopy. Jadi, memang belum bisa beli perabotan . Nanti kalau sudah selesai kuliah, baru bisa beli perabot Mak,”jawab Ummi diplomatis.
Ibunda Ummi pun mengerti dan sejak itu tidak pernah menyinggung-nyinggung hal itu lagi.
(Almh. Yoyoh Yusroh - Mutiara yang telah tiada) ==
diambil dari https://www.facebook.com/RKIINSPIRATIF

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khittah Palembang dan Ponorogo (Muhammadiyah)

  Matan Khittah Palembang Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan konsep khittah Khittah Palembang dirumuskan pada masa kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur tahun 1956 – 1959. Isi Matan Palembang  1.        1.  Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan 2.        2.  Melaksanakan uswatun khasanah 3.        3.  Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI 4.        4.  Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL 5.        5.  Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader 6.        6.  Mempererat ukhuwah islamiyah 7.        7.  Menuntun penghidupan anggota Matan Khittah Ponorogo Setelah dekade-dekade sebelumnya, 20-50 an masih mencari bentuk berbagai landasan ideologisnya, pada dekade 60-an tepatnya tahun1969 Muhammadiyah menghasilkan produk yang memuat tentang politik. Ya, dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo lahirlah Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 singkatnya disebut “Khittah Ponorogo”. Khittah ini la

Mengenal Lapping & Kitting

Perusahaan industri, jasa maupun dagang sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control ).              Pentingnya mengembangkan program audit yang mencakup prosedur menyeluruh untuk mengaud

Lirik Lagu Terimakasih Ustadz

Alangkah indah masa kecilku Ngaji al Qur’an riang selalu Tiada hilang dari ingatan Sungguh indah berkesan Betapa mulya ustadz-ustadzku Tiada pernah engkau mengeluh terimaksih untuk ustadzku atas bimbinganmu Reff: Ya Allah dengar do’aku Lindungi ustadzku Terimalah jasa-jasaNya Ampuni Dosanya Lagu inilah yang dipakai di TPA kami untuk melakukan wisuda kelulusan santri-santri TPA Bila ingin meminta lagunya bisa meminta ke penulis. Salam, Intan