Upaya
“harmonisasi” akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Penggunaan
antara 2 badan penyusun standar akuntansi dunia yaitu antara US GAAP ( General
Accepted Accounting Principles) oleh FASB Amerika Serikat dan IFRS (
International Financial Reporting Standard ) oleh IASB Inggris semakin ketat.
Namun, pada awal tahun 2008 dalam forum G-20 ditetapkan bahwa standar akuntansi
seluruh dunia digunakan IFRS. Seluruh perusahaan yang masih menggunakan standar
US GAAP diharapkan bisa konvergensi ke IFRS. Hal ini tentu menjadikan suatu
perdebatan yang panjang, apakah keputusan yang diambil ini sudah keputusan yang
bijaksana untuk pelaksanaan standar akuntansi di dunia? Apakah terbukti IFRS
lebih baik dari US GAAP atau US GAAP masih merupakan yang terbaik di dunia?
Laporan Keuangan dirancang untuk
membantu para investor dalam menilai kinerja manajemen dan memperkirakan arus
kas dan keuntungan di masa depan. Pengungkapan yang ekstensif memberikan
informasi tambahan yang relevan untuk tujuan tersebut. IFRS juga ditunjukan
pada penyajian wajar. IFRS ini dirasa relevan bagi perusahaan-perusahaan yang
mengandalkan pasar modal internasional untuk memperoleh pendanaan. Setelah
tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan
akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan
menggunakan IFRS.
Tentu dalam hal membuat standar
akuntansi di berbagai negara mempunyai latar belakang yang berbeda untuk
menyusunnya. Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakanginnya seperti
lingkungan, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda sehingga menghasilkan
sistem yang berbeda pula. Misalnya saja dalam beberapa waktu lalu sebelum
konvergensi IFRS, di Jerman yang ketat dengan peraturan perpajakan yang
menjadikan standar di Jerman menjadi terlalu konservatif dan terlalu banyak
(income smoothing). Di negara Perancis bebas dalam memilih standar antara GAAP
AS/ Prancis atau IFRS dibebaskan.
Penerapan
IFRS, dalam penyusunan laporan keuangan akan mencerminkan nilai sekarang (fair value)
atau nilai pasar elemen/pos statemen keuangan dan dan informasi tersebut akan
digunakan investor/kreditor ataupun pengguna lainnya sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan. Selain itu kualitas informasi pelaporan keuangan akan
menjadi relevan/keberpautan karena menggambarkan keadaan sekarang dan informasi
tersebut tidak bias terhadap keputusan yang diambil. Namun perlu diketahui
bahwa nilai pasar ini, tidak menunjukkan karakteristik kualitas informasi yaitu
keterandalan. Hal tersebut dikarenakan informasi laporan keuangan tersebut
tidak dapat diuji kebenarannya serta tidak mencerminkan ketepatan
penyimbolannya. Penilaian dengan menggunakan harga perolehan memiliki keandalan
lebih tinggi karena nilai tersebut dapat dibuktikan berdasarkan dokumen
transaksi dan dapat diverifikasi.
Karena
dalam peraturan ketika penerapan US GAAP, pada contoh penilaian LOCOM (Lower of
Cost or Market). Bagaimana kita memilih yang rendah antara Cost dengan Market.
Ketika harga market lebih rendah maka yang dipilih adalah harga pasar,
sedangkan ketika harga market lebih tinggi maka yang digunakan adalah harga
cost. Hal ini menunjukkan bahwa dalam US GAAP mengandung nilai konservatisme. Sedangkan
ketika penerapan IFRS yang digunakan adalah nilai fair value, sesuai harga
wajar saat itu, maka baik harga itu tinggi ataupun rendah, fair valuenya lah
yang digunakan. Jadi, dalam penerapan IFRS ini, terdapat adanya pengurangan
derajat konservatisme. Selain itu, di IFRS menggunakan principle based yang
hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam standar sedangkan prosedur dan
kebijakan detail diserahkan kepada pemakai sehingga hal ini tentu membuat
perusahaan tidak harus mengikuti aturan mereka sendiri. Sedangkan, di US GAAP
sudah dijelaskan secara detail bagaimana untuk melakukan penilaian dan
pencatatan. Pengungkapan dalam IFRS pun mengharuskan lebih banyak pengungkapan
laporan keuangan.
Maka,
dari kesimpulan diatas ternyata masih banyak kekurangan dari IFRS dan standar
yang lain. Jadi, menurut pendapat saya, US GAAP masih merupakan standar
akuntansi terbaik di dunia dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris,
Jerman, Prancis, Japan, dan lain-lain. Walaupun untuk saat ini standar
akuntansi yang digunakan adalah IFRS.
Daftar
Pustaka:
v Martani,
Dwi, Veronica NPS, Sylvia, dkk. “Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK”.
Jakarta : Salemba Empat, 2012
v Choi,
Frederick D.S dan Meek, Gary K. “Akuntansi Internasional edisi ke-6”. Jakarta :
Salemba Empat, 2010
v Suwardjono.
“Teori Akuntansi : Perekayasaan Laporan Keuangan edisi ke-3”. Yogyakarta : BPFE
UGM, 2005
Komentar
Posting Komentar