Langsung ke konten utama

Bukti Audit

Kriteria bukti audit yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan auditor adalah ketepatan bukti dan kelengkapan.
1.    Ketepatan Bukti
Ketepatan bukti (Appropriateness of evidence) adalah ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan yang berkaitan. Ketepatan bukti audit meliputi dua hal yaitu relevansi dan reliabilitas.
a.    Relevansi Bukti, harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat.
b.    Realibilitas bukti. Mengacu pada tingkat di mana bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya. Karakteristik realibilitas adalah sebagai berikut :
-  Independensi penyedia bukti yaitu bukti yang diperoleh dari sumber luar entitas seperti bank, pengacara atau pelanggan.
-  Efektivitas pengendalian internal klien. Jika pengendalian internal klien efektif, bukti yang diperoleh lebih dapat diandalkan ketimbang jika pengendalian internalnya lemah.
-  Pengetahuan langsung auditor yaitu bukti audit yang diperoleh langsung melalui pemeriksaan fisik, observasi, perhitungan ulang dan inspeksi.
-  Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
-  Tingkat obyektivitas. Bukti yang obyektif lebih dapt diandalkan ketimbang bukti yang memerlukan pertimbangan tertentu untk menentukan apapkah bukt tersebut benar atau tidak.
-  Ketepatan waktu. Ketepatn waktu bukti audit dapat merujuk pada kapan bukti itu dikumpulkan maupun pada periode yang tercakup oleh bukti audit.
2.    Kecukupan Bukti
Diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. Faktor yang menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifitasan pengendalian internal klien.


(Sumber : Arens, Elder, Beasley dkk, “Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Integrasi Edisi 12  hal. 227)
Bukti yang ditemukan auditor juga mempunyai tingkat kekuatan masing-masing. Urutan kekuatan bukti dari yang paling kuat :
1.      Externally generated documents sent directly to the auditor
2.      Externally generated documents held by client
3.      Internally generated documents circulated externally
4.      Internally generated documents not circulated externally
(Sumber: Boynton, Johson, Kell, 7th Edition, Modern Auditing ; figure 6-5 page 203)

1.        Copies of client’s sales invoices.
Termasuk dalam internally generated documents not circulated externally, bukti tersebut mempunyai tingkat kekuatan yang paling lemah. Sehingga dapat disimpulkan, copies of client’s sales invoices bukan bukti yang kuat.
2.        Auditors’ independent computation of earning per share
Merupakan hasil analisis auditor, sehingga bukti tersebut merupakan bukti yang kuat dengan asumsi bahwa auditor yang melakukan audit adalah auditor yang independen, baik independensi dalam fakta maupun independen dalam penampilan. Sehingga hasil analisis yang didapatkan adalah hasil yang obyektif dan bebas dari bias.
3.        Paid checks returned with a bank statement
Cek yang dikembalikan oleh klien yang disertai dengan bank statement dimana bank statement merupakan bukti eksternal yang independen. Paid check merupakan cek kosong yang dikeluarkan oleh perusahaan klien. Dalam perusahaan klien telah dilakukan pencatatan pengeluaran, sedangkan dari pihak bank tidak melakukan pencataan apapun. Dengan menyertakan pengembalian cek disertai dengan bank statement menunjukkan adanya kesesuaian pencatatan. Paid checks returned with a bank statement dapat dimasukkan dalam kategori externally generated circulated held by client dimana bukti tersebut merupakan bukti terkuat yang kedua. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bukti tersebut adalah bukti yang kuat.

4.        Response from customer of client addressed in auditors’ office confirming amount owed to client balance sheet date.
Merupakan konfirmasi piutang dari pelanggan klien, dimana bukti tersebut merupakan bukri dari pihak luar yang independen dan konfirmasi tersebut juga langsung ditujukan pada auditor sehingga kecurangan mempunyai peluang yang kecil. Bukti tersebut termasuk dalam kategori externally generated documents sent directly to the auditors dimana bukti tersebut termasuk dalam kategori bukti terkuat utama. Oleh karena itu, respon yang berupa konfirmasi klien tersebut adalah bukti yang kuat.

5.        Representation letter signed by controller of client company stating that all liabilities of which she has knowledge are reflected in the company’s account

Surat representative tersebut bukan bukti yang kuat. Alasan pertama karena bukti tersebut diperoleh dari pihak internal perusahaan klien. Kedua, surat tersebut dibuat oleh pihak kontroler. Kotroler memang mempunyai peran dalam membuat laporan keuangan, namun segala kebijakan dan tanggung jawab atas segala yang terjadi dalam perusahaan merupakan tanggung jawab penuh manajemen. Sehingga seharusnya pihak  manajemen yang membuat representative letter tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lapping & Kitting

Perusahaan industri, jasa maupun dagang sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control ).              Pentingnya mengembangkan pr...

Lirik Lagu Terimakasih Ustadz

Alangkah indah masa kecilku Ngaji al Qur’an riang selalu Tiada hilang dari ingatan Sungguh indah berkesan Betapa mulya ustadz-ustadzku Tiada pernah engkau mengeluh terimaksih untuk ustadzku atas bimbinganmu Reff: Ya Allah dengar do’aku Lindungi ustadzku Terimalah jasa-jasaNya Ampuni Dosanya Lagu inilah yang dipakai di TPA kami untuk melakukan wisuda kelulusan santri-santri TPA Bila ingin meminta lagunya bisa meminta ke penulis. Salam, Intan

PSAK no. 24 : Imbalan Pasca Kerja (employee Benefit)

Dalam dunia akuntansi dan keuangan, PSAK ini merupakan trending topic untuk yang berkecimpung dalam pekerjaan ini. Di laporan keuangan di tahun 2015 ini, terdapat sedikit perbedaan dibandingkan dengan tahun sebelumya, yaitu perubahan atas PSAK 24 tentang Imbalan Kerja yang akan di nilai kembali/ restated (tahun 2013 dan 2014). Pada tahun laporan keuangan, sebagian besar laporan keuangan yang berbasis PSAK akan melakukan penyesuaian kembali terutama untuk di bagian akun pos, dan yang biasanya “Laporan Posisi Keuangan” hanya dicompare dengan 1 tahun sebelum (2 kolom) menjadi 3 kolom, berikut perbedaannya : -           Liabilitas imbalan jangka panjang di posisi Liabilitas (Financial Position) -           Beban Imbalan Kerja yang berada di Profit or Loss -           Other Comprehensive Income (yang awalnya berada di Laporan Perubahan Ekuitas) menja...