Perjalanan panjang setiap hari
dilewati untuk melakukan sebuah misi entah bekerja, refreshing, silaturahmi, olahraga
dan aktivitas lain sebagainya. Entah kenapa aku selalu saja dalam sebuah
perjalanan ini melihat sebuah tempat yang memang wajib kudu disinggahi yaitu
masjid. Dalam suatu lingkungan yang mungkin terkadang asing bagiku, masjid
inilah pelipur lara bahwa aku tidak terasingkan dan tidak tersesat di suatu
tempat. Ketika bersinggah di tempat ini, selalu saja aku sering melihat arsitek
bangunan tempat ini mencoba membandingkan masjid satu dengan yang lainnya,
selalu terkesan dengan berbagai macam arsitek, corak, di berbagai masjid di
beda tempat satu dengan yang lainnya.
Di masjidlah suatu rasa yang berbeda
aku temukan, rasa aman, rasa nyaman, rasa persaudaraan walaupun tak kenal satu
sama lain yang jelas saudara semuslim, rasa yang campur aduk untuk aku
istilahkan sebutannya, yang jelas Subhanallah, Alhamdulillah. Walaupun jauh
dengan keluarga, ketika ketemu masjid, ghirrah
itu muncul, di tengah kesibukan di kantor, ketika mungkin banyak deadline, tugas yang harus segera
diselesaikan, tempat inilah sandaran yang begitu tepat menghilangkan rasa
lelah, Bersyukur sekali bisa memiliki agama yang selalu memberikan jalan,
solusi. Wudhu minimal setiap hari 5 kali kita kerjakan memberikan efek yang
mujarab untuk setiap aktifitas setiap harinya. Alhamdulillah di tempat tinggal
di Ibukota ini jarak ke masjid tidak terlalu jauh, tepatnya di masjid di dekat salah
satu SMA Negeri Teladan di Ibukota ini, selalu jika sudah balik kerja Maghrib
atau Isya kusempatkan datang ke tempat ini. Tak lupa bersosialisasi juga dengan
jamaah akhwat lainnya, agenda di Masjid in sejauh ini aku lihat sudah bagus,
diantaranya, bacaan surat yang dilantunkan iman selain yang ada di juz 30
(lumayanlah bisa tambah hafalan dikit2), di setiap ba’da shalat, dzikir dan doa
bersama2 dipimpin imam, ba’da Maghrib ada tadarus bersama dengan Ibu2 yang lain
hingga menjelang Isya’. Setiap malam Jum’at, membaca surat Yasin. Di Sabtu
Minggu pagi, ada kajian bersama. Namun terkadang weekend aku jarang mengikuti kajian dikarenakan agenda libur kerja
aku gunakan untuk mencoba menghafalkan jalan, mengunjungi suatu tempat yang
belum aku singgahi sebelumnya, berkunjung ke rumah teman, silaturahmi,
olahraga, car free day, dan
lain-lain. Namun, satu hal yang pasti dalam setiap perjalanan itu, pasti aku
kunjungi masjid untuk tempat persinggahan, tempat menghadap, tempat berserah
diri, tempat mengingat, tempat menghilangkan segala kejenuhan. Rindu akan
masjid selalu dirasakan setiap hari. Ya Rabb, terimakasih atas anugerah yang
kau beri, aku akan selalu mengunjungi tempat yang selalu kau lindungi, Masjid
kaulah penentram hatiku, penentram jiwaku. Karena dimasjidlah kutemukan rasa
yang berbeda. Rasa itu tak lepas dari kegiatan di tempat asalku, yang dimana
semua teman, kegiatan kita lakukan demi kemaslahatan umat bersama masyarakat,
dari kecil hingga sekarang masjid adalah tempatku beranjak dewasa,dari sinilah
belajar semua sifat, karakter, kedewasaan, kepemimpinan bermula dari sini. Masjid
tetap tempat yang paling “Subhanallah” dimanapun dan kapanpun, Insha Allah.
Semoga orangtua, adek, kawanku semua
selalu sehat disana walaupun aku jauh disini, Inshaallah akan selalu ingat iman
dan ingat Allah. Walaupun jauh dimata namun dekat dihati kok (heheheheheh).
Komentar
Posting Komentar