Langsung ke konten utama

Masjid Tempat Berteduh dan Singgahku

Perjalanan panjang setiap hari dilewati untuk melakukan sebuah misi entah bekerja, refreshing, silaturahmi, olahraga dan aktivitas lain sebagainya. Entah kenapa aku selalu saja dalam sebuah perjalanan ini melihat sebuah tempat yang memang wajib kudu disinggahi yaitu masjid. Dalam suatu lingkungan yang mungkin terkadang asing bagiku, masjid inilah pelipur lara bahwa aku tidak terasingkan dan tidak tersesat di suatu tempat. Ketika bersinggah di tempat ini, selalu saja aku sering melihat arsitek bangunan tempat ini mencoba membandingkan masjid satu dengan yang lainnya, selalu terkesan dengan berbagai macam arsitek, corak, di berbagai masjid di beda tempat satu dengan yang lainnya.


Di masjidlah suatu rasa yang berbeda aku temukan, rasa aman, rasa nyaman, rasa persaudaraan walaupun tak kenal satu sama lain yang jelas saudara semuslim, rasa yang campur aduk untuk aku istilahkan sebutannya, yang jelas Subhanallah, Alhamdulillah. Walaupun jauh dengan keluarga, ketika ketemu masjid, ghirrah itu muncul, di tengah kesibukan di kantor, ketika mungkin banyak deadline, tugas yang harus segera diselesaikan, tempat inilah sandaran yang begitu tepat menghilangkan rasa lelah, Bersyukur sekali bisa memiliki agama yang selalu memberikan jalan, solusi. Wudhu minimal setiap hari 5 kali kita kerjakan memberikan efek yang mujarab untuk setiap aktifitas setiap harinya. Alhamdulillah di tempat tinggal di Ibukota ini jarak ke masjid tidak terlalu jauh, tepatnya di masjid di dekat salah satu SMA Negeri Teladan di Ibukota ini, selalu jika sudah balik kerja Maghrib atau Isya kusempatkan datang ke tempat ini. Tak lupa bersosialisasi juga dengan jamaah akhwat lainnya, agenda di Masjid in sejauh ini aku lihat sudah bagus, diantaranya, bacaan surat yang dilantunkan iman selain yang ada di juz 30 (lumayanlah bisa tambah hafalan dikit2), di setiap ba’da shalat, dzikir dan doa bersama2 dipimpin imam, ba’da Maghrib ada tadarus bersama dengan Ibu2 yang lain hingga menjelang Isya’. Setiap malam Jum’at, membaca surat Yasin. Di Sabtu Minggu pagi, ada kajian bersama. Namun terkadang weekend aku jarang mengikuti kajian dikarenakan agenda libur kerja aku gunakan untuk mencoba menghafalkan jalan, mengunjungi suatu tempat yang belum aku singgahi sebelumnya, berkunjung ke rumah teman, silaturahmi, olahraga, car free day, dan lain-lain. Namun, satu hal yang pasti dalam setiap perjalanan itu, pasti aku kunjungi masjid untuk tempat persinggahan, tempat menghadap, tempat berserah diri, tempat mengingat, tempat menghilangkan segala kejenuhan. Rindu akan masjid selalu dirasakan setiap hari. Ya Rabb, terimakasih atas anugerah yang kau beri, aku akan selalu mengunjungi tempat yang selalu kau lindungi, Masjid kaulah penentram hatiku, penentram jiwaku. Karena dimasjidlah kutemukan rasa yang berbeda. Rasa itu tak lepas dari kegiatan di tempat asalku, yang dimana semua teman, kegiatan kita lakukan demi kemaslahatan umat bersama masyarakat, dari kecil hingga sekarang masjid adalah tempatku beranjak dewasa,dari sinilah belajar semua sifat, karakter, kedewasaan, kepemimpinan bermula dari sini. Masjid tetap tempat yang paling “Subhanallah” dimanapun dan kapanpun, Insha Allah.

Semoga orangtua, adek, kawanku semua selalu sehat disana walaupun aku jauh disini, Inshaallah akan selalu ingat iman dan ingat Allah. Walaupun jauh dimata namun dekat dihati kok (heheheheheh). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khittah Palembang dan Ponorogo (Muhammadiyah)

  Matan Khittah Palembang Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan konsep khittah Khittah Palembang dirumuskan pada masa kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur tahun 1956 – 1959. Isi Matan Palembang  1.        1.  Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan 2.        2.  Melaksanakan uswatun khasanah 3.        3.  Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI 4.        4.  Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL 5.        5.  Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader 6.        6.  Mempererat ukhuwah islamiyah 7.        7.  Menuntun penghidupan anggota Matan Khittah Ponorogo Setelah dekade-dekade sebelumnya, 20-50 an masih mencari bentuk berbagai landasan ideologisnya, pada dekade 60-an tepatnya tahun1969 Muhammadiyah menghasilkan produk yang memuat tentang politik. Ya, dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo lahirlah Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 singkatnya disebut “Khittah Ponorogo”. Khittah ini la

Mengenal Lapping & Kitting

Perusahaan industri, jasa maupun dagang sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control ).              Pentingnya mengembangkan program audit yang mencakup prosedur menyeluruh untuk mengaud

Lirik Lagu Terimakasih Ustadz

Alangkah indah masa kecilku Ngaji al Qur’an riang selalu Tiada hilang dari ingatan Sungguh indah berkesan Betapa mulya ustadz-ustadzku Tiada pernah engkau mengeluh terimaksih untuk ustadzku atas bimbinganmu Reff: Ya Allah dengar do’aku Lindungi ustadzku Terimalah jasa-jasaNya Ampuni Dosanya Lagu inilah yang dipakai di TPA kami untuk melakukan wisuda kelulusan santri-santri TPA Bila ingin meminta lagunya bisa meminta ke penulis. Salam, Intan