Langsung ke konten utama

Auditor punya cerita (edisi Palembang)

Assalamu alaikum wr.wb, 

Lanjut cerita ketika perjalanan ke Palembang

Ceritanya ini kerja yaa bukan jalan2 walaupun mlipir jalan2 sih 😂. Kerjanya ngitung bibit sama sawit. Perjalanan sekitar 4 jam dari Bandara Palembang Sultan Mahmud Badarudin 2 , mashallah. Dan itupun setelah masuk kebun, perjalanan luar biasa, mana malam.nya hujan turun, tak jarang lihat di jalan menuju kebun, banyak truk pembawa sawit yang oleng karena kejebak tanah lumpur di kebun sehabis ujan malam itu, beberapa orang pun turut membantu untuk mengangkat truk itu. Dan waktu itu sto sendirian dan cewek sendiri. Mungkin bisa dikatakan kalo di kebun itu jarang ada ce. kalo ada itupun bisa dihitung jari. Strong banget nii, sendiri sto di hutan (pengalaman tak terlupakan). Dan air di tempat itu gak sebening di pulau Jawa.

Yang paling mengesankan dan tak terlupakan adalah menghitung bibit sawut dari pagi sampai malam, dan tau sendiri khan di kebun sawit , ditengah2 kebun jarang ada yang namanya lampu, sinyal pun dikatakan jarang, untungnya ada wifi yang menyelamatkan, untuk bisa menghubungi keluarga di rumah. 

Jadi auditor itu ngajarin bisa jadi lebih berani, tangguh, dan pantang menyerah. mantul pokoknya.

Oleh-oleh apa aja sih kalo dari Palembang:
-  empek-empek (wajib ya kalo dari Palembang)
-  lempok durian (kayaknya ini di semua Sumatra)
-  ganci (wajib karena kolektor ganci) 😂
-  dll

gak sempat ke jembatan Ampera karena waktu yg mepet, dan sekali lagi bukan liburaan ya tapi kerjaa.

mudah2an bisa mengunjungi Sumatera Selatan dilain kesempatan dan tempat yang lebih banyak. 

Entah takdir ini akan membawa entah kapan.

Yang paling inget balik dari Palembang adalah malamnya adalah malam tahun baru 2017. Sampai jakarta di Halim pada malam tahun baruan.

Noted : 28-31 Des 2016

Masjid di tengah kebun sawit 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khittah Palembang dan Ponorogo (Muhammadiyah)

  Matan Khittah Palembang Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan konsep khittah Khittah Palembang dirumuskan pada masa kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur tahun 1956 – 1959. Isi Matan Palembang  1.        1.  Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan 2.        2.  Melaksanakan uswatun khasanah 3.        3.  Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI 4.        4.  Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL 5.        5.  Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader 6.        6.  Mempererat ukhuwah islamiyah 7.        7.  Menuntun penghidupan anggota Matan Khittah Ponorogo Setelah dekade-dekade sebelumnya, 20-50 an masih mencari bentuk berbagai landasan ideologisnya, pada dekade 60-an tepatnya tahun1969 Muhammadiyah menghasilkan produk yang memuat tentang politik. Ya, dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo lahirlah Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 singkatnya disebut “Khittah Ponorogo”. Khittah ini la

Mengenal Lapping & Kitting

Perusahaan industri, jasa maupun dagang sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control ).              Pentingnya mengembangkan program audit yang mencakup prosedur menyeluruh untuk mengaud

Lirik Lagu Terimakasih Ustadz

Alangkah indah masa kecilku Ngaji al Qur’an riang selalu Tiada hilang dari ingatan Sungguh indah berkesan Betapa mulya ustadz-ustadzku Tiada pernah engkau mengeluh terimaksih untuk ustadzku atas bimbinganmu Reff: Ya Allah dengar do’aku Lindungi ustadzku Terimalah jasa-jasaNya Ampuni Dosanya Lagu inilah yang dipakai di TPA kami untuk melakukan wisuda kelulusan santri-santri TPA Bila ingin meminta lagunya bisa meminta ke penulis. Salam, Intan