Langsung ke konten utama

Tour Leader Life : Cerita Umrah #edisiMadinah

 Assalamu alaikum wr.wb

Kali ini penulis mau share tentang perjalanan umrah penulis tahun lalu, alhamdulillah Maret 2019 diberi kesempatan oleh Allah untuk berkunjung ke rumahnya, di tanah Haram (Madinah dan Makkah). Bekerja sekaligus beribadah, mashaallah bukan, fabiayyi aala irabbikumaa tukazzibaan ...


Kali ini share dulu tentang gimana ceritanya ketika di Madinah Al Munawarah

Sabtu, 23 Maret 2019

Jam 5.00 : Kumpul Soetta

pagi bada shubuh kumpul di Bandara Soekarno Hatta, walaupun peswat jam 11.00 , tetapi sebagai pemimpin grup, harus berangkat lebih awal dan memastikan semua persiapan telah lengkap dan sebelum jamaah pada datang, disini penulis sama sekali belum pernah ketemu dan belum kenal dengan jamaah hanya komunikasi di WAG yg sudah diberikan sebelumnya

Jam 06.00- 11.00 : Prepare Soetta

Kumpu dengan jamaah di antara tiang A dan tiang B, lalu membagikan tiket, paspport, memberi luggage tag, membagikan co card, dan absen satu persatu dibantu tim handling Jakarta. Jam 09.30 kita mulai masuk ke imigrasi untuk pengecekan. Jamaah pada keberangkatan kali ini sebanyak 70 jamaah

Bersama rombongan Jamaah keberangkatan 23 Maret 2019

Jam 11.15 (WIB) - 17.37 (Waktu Arab Saudi) : Perjalanan Indo-Jeddah

Perjalanan dengan menggunakan pesawat garuda Indonesia selama 10 jam 19 menit sekitar 7.976 km (Jarak Indo ke Makkah). Jam 17.37 kami tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Setelah sampai dilakukan pengecekan di imigrasi. Setelah itu, penulis langsung menuju ke conveyor untuk mengecek bagasi semua jamaah ada dan mengeluarkan 1 1 di bantu dengan tim handling Jeddah. Setelah memastikan semua masuk, jamaah segera masuk ke bus. Dan di bus , melakukan pengambilan paspor untuk dijadikan satu dan supaya tidak hilang nantinya ketika pulang dan disimpan oleh Penulis dan tak lupa pembagian makan malam.

Jam 17.37-23.50 (Jeddah-Madinah)

Berhubung pesawat turun di Jeddah kami harus melanjutkan perjalanan menuju Madinah , sekitar 370 km jaraknya , ditempuh 4 jam 15 menit menuju Hotel di Madinah (Rawda Al Aqeeq). Alhamdulillah jam 23.50 kita sampai di Hotel dan dilanjutkan dengan istirahat

Ahad, 24 Maret 2019 : Observasi Madinah

Hari 1 di Madinah : diisi dengan memaksimalkan ibadah serta pengenalan daerah setempat, pintu yang paling terdekat dari Hotel menuju Masjid Nabawi adalah pintu 7 jadi kudu perlu diinget untuk semua jamaah no pintu nya. karena di hari 1 ada jamaah yang tersesat 3 ibu-ibu gak bawa HP, namun untungnya beberapa waktu kemudian ketemu , dan syukurlah bawa Co Card yang disitu ada no Muthawif dan TL, sempet banget panik, karena gak ada kabar dari 3 ibu-ibu ini pas makan pagi. Di malam hari tak lupa mengunjungi Rawdah, taman surga 

Noted : Ketika di Madinah , jamaah diharapkan tetep memakai co card karena identtas kita semua ada disitu, jadi ketika hilang, kemungkinan bisa balik, dan muasasah pasti akan bertanggung jawab juga untuk nyariin. Untuk wanita, masuk raudah, memiliki jadwa tersendiri, dibuka setelah Shubu, Dhuhur, dan Isya/ sedangkan untuk laki-laki terbuka 24 jam


Senin, 25 Maret 2019 : Tour Ziarah Madinah

  1. Jabal Uhud, kunjungan pertama ke Jabal Uhud, jarak sekitar 6.7 km ke Jabal Uhud 16 menit. Jabal Uhud inilah yang menjadi saksi peperangan antara Muslim dan kaum Quraisy. Jabal uhud inilah yang nantinya akan berada di bukit di Surga. Karena ada hadist yang mengatakan, "Jika kamu ingin melihat bukit yang di Surga, maka datanglah ziarah ke Jabal Uhud. perjalanan dari jabal uhud ke Masjid Quba sekita 3 km ditempuh dengan waktu 36 menit Bersama bu Eko, jamaah dari Semarang
  2. Masjid Quba, masjid yang pertama di bangun oleh Rasulullah SAW. Perjalanan daru masjid Quba ke Pasar Kurma sekitar 13 km dengan waktu 30 menit bersama bu Yoyoh, bu Masirah, bu Dee, dibalik cerita keberangkatan umroh yg punya ceritanya masing-masing. Bu yoyoh ( yang dapat undian karena beli mobil, awalnya dapatnya ke Italia, namun bu yoyoh beserta suami lebih memilih berangkat umrah untuk hadiahnya dan alhamdulillah disetujui, bu Masirah (yang diumrahkan oleh majikannya walaupun non muslim), bu Dee, yg awalnya berangkat plan berdua namun akhirnya berangkat bersma 2 anak lakilakinya yang masih smp dan sd. Dan masih banyak cerita jamaah lain yg menarik. Sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga baru ini. Serasa punya ortu dan kakek nenek baru disini. Karena sebagian besar sudah orangtua dan sisanya 2 anak laki laki bu Dee ini.
  3. Pasar Kurma, ini merupakan kebun kurma, disitu jamaah dapat memilih banyak macam kurma, dan selain kurma juga ada, seperti coklat, kismis dan lain sebagainya, dan memang lebih murah ketika beli di pasar kurma dibanding di toko, namun yang perlu diperhatikan adalah jenis kurma yang dibeli, karena mengingat masih ada perjalanan ke Makkah sebelum balik ke Indonesia
Selasa, 26 Maret 2019 : C.O Hotel Madinah, Perjalanan dari Madinah ke Makkah

Pada hari Selasa Jam 12.10, Jamaah C,O dari Hotel Madinah, menuju ke Makkah. Jamaah dari hotel sudah memakai pakaian ihram dikarenakan akan melakukan Ihram di Masjid Biir Ali. 

Demikian Perjalanan Umrah selama di Madinah. Next. lanjut cerita di Makkah ya, inshaallah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khittah Palembang dan Ponorogo (Muhammadiyah)

  Matan Khittah Palembang Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan konsep khittah Khittah Palembang dirumuskan pada masa kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur tahun 1956 – 1959. Isi Matan Palembang  1.        1.  Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan 2.        2.  Melaksanakan uswatun khasanah 3.        3.  Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI 4.        4.  Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL 5.        5.  Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader 6.        6.  Mempererat ukhuwah islamiyah 7.        7.  Menuntun penghidupan anggota Matan Khittah Ponorogo Setelah dekade-dekade sebelumnya, 20-50 an masih mencari bentuk berbagai landasan ideologisnya, pada dekade 60-an tepatnya tahun1969 Muhammadiyah menghasilkan produk yang memuat tentang politik. Ya, dalam sidang Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo lahirlah Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 singkatnya disebut “Khittah Ponorogo”. Khittah ini la

Mengenal Lapping & Kitting

Perusahaan industri, jasa maupun dagang sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan sumber daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu mundur, bertahan atau tetap unggul dan bahkan semakin berkembang. Agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan berkembang diperlukan upaya penyehatan dan penyempurnaan meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi terus diterapkan dan ditingkatkan. Kebijakan yang ditempuh manajemen antara lain meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control ).              Pentingnya mengembangkan program audit yang mencakup prosedur menyeluruh untuk mengaud

Lirik Lagu Terimakasih Ustadz

Alangkah indah masa kecilku Ngaji al Qur’an riang selalu Tiada hilang dari ingatan Sungguh indah berkesan Betapa mulya ustadz-ustadzku Tiada pernah engkau mengeluh terimaksih untuk ustadzku atas bimbinganmu Reff: Ya Allah dengar do’aku Lindungi ustadzku Terimalah jasa-jasaNya Ampuni Dosanya Lagu inilah yang dipakai di TPA kami untuk melakukan wisuda kelulusan santri-santri TPA Bila ingin meminta lagunya bisa meminta ke penulis. Salam, Intan